Ribuan Massa Kepung DPR, Malam di Senayan Kian Memanas
News Buroko– Suasana di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, pada Sabtu malam semakin memanas. Ribuan massa aksi masih bertahan di kawasan Jalan Gatot Subroto, tepat di depan gerbang utama parlemen, meski aparat keamanan telah membentuk barikade ketat dengan kendaraan taktis dan aparat bersenjata lengkap.
Sejak sore, arus massa terus berdatangan. Menjelang malam, kerumunan kian padat dengan teriakan-teriakan lantang yang menggema hingga radius ratusan meter. “Majuu luu, majjuu!” teriak sekelompok massa sambil mengibarkan bendera ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) berwarna oranye yang dipasang pada bambu runcing.
Sorakan itu disambut yel-yel lain yang tak kalah keras. “Revolusi! Revolusi!” teriak ratusan orang, berulang-ulang, menambah riuh suasana malam di Senayan.
Antisipasi Bentrokan
Kesigapan massa menghadapi kemungkinan bentrokan terlihat jelas. Banyak dari mereka mengenakan masker, kacamata, hingga mengoleskan odol di wajah. Cara tradisional itu diyakini bisa mengurangi rasa perih jika terkena gas air mata.
“Biar enggak sakit kalau nanti ditembak gas,” kata seorang peserta aksi kepada rekannya, sambil berjalan ke barisan depan.
Di hadapan mereka, aparat gabungan TNI-Polri tampak menutup rapat akses masuk ke Gedung DPR. Satu mobil taktis kepolisian dan satu unit kendaraan lapis baja TNI terparkir tepat di depan pintu gerbang utama, menghadang massa yang mencoba mendekat.
Di barisan belakang, pasukan anti huru-hara berlapis tameng berdiri rapat. Sesekali terdengar imbauan lewat pengeras suara agar massa segera membubarkan diri. Namun, sejauh ini tidak terlihat tanda-tanda aparat mengambil tindakan represif lebih jauh.
Ledakan Petasan Pecah Tegangan
Ketegangan memuncak sekitar pukul 19.20 WIB, ketika suara ledakan petasan terdengar dari arah kerumunan. Dentuman itu mengejutkan sebagian massa dan membuat sejumlah orang berlarian ke kawasan Gerbang Pemuda. Namun, sebagian besar tetap bertahan.
Tak lama berselang, beberapa orang dari kerumunan terlihat membalas dengan melempar petasan ke arah jalan yang dijaga aparat. Percikan api dan suara ledakan memecah malam, membuat situasi makin tak menentu.
“Jangan mundur! Maju terus!” teriak seseorang dari dalam kerumunan, memantik sorakan balasan dari massa lain.
Baca Juga: Sri Sultan HB X Dampingi Pembebasan 8 Pedemo di Mapolda DIY Usai Bertemu Kapolda
Warga Sekitar Ikut Menyaksikan
Ketegangan malam itu tak hanya menyedot perhatian peserta aksi dan aparat. Beberapa warga sekitar maupun pengendara yang melintas tampak berhenti untuk menyaksikan situasi dari kejauhan.
“Jangan lari, jangan lari. Pegang temannya, jangan sampai hilang,” terdengar seruan seorang pengendara motor di kawasan Jalan Tentara Pelajar, mengingatkan kerumunan agar tetap saling menjaga.
Lampu jalan yang terang membuat wajah-wajah tegang para demonstran jelas terlihat. Di sisi lain, sorotan lampu kendaraan taktis menciptakan suasana mencekam seolah medan tempur.
Malam Panjang di Senayan
Hingga pukul 19.25 WIB, ribuan massa masih bertahan di depan gedung parlemen. Nyanyian bernuansa perlawanan dan sorakan lantang terus menggema. Aparat tetap berjaga, menjaga jarak dengan barikade rapat dan perlengkapan lengkap.
Situasi di Senayan masih diselimuti ketegangan, menanti apakah malam akan berakhir dengan damai atau justru pecah menjadi bentrokan. Untuk sementara, massa terlihat memilih bertahan, sementara aparat menunggu dengan sikap waspada.
Senayan pun berubah menjadi pusat perhatian publik, dengan ribuan pasang mata menanti perkembangan berikutnya.
